Berdoa, Seorang Perawat  Diskorsing

Internasional / 6 February 2009

Kalangan Sendiri

Berdoa, Seorang Perawat Diskorsing

Budhi Marpaung Official Writer
5711
Seorang wanita asal Inggris mendapat skorsing dari tempat kerjanya dan kemungkinan akan kehilangan pekerjaannya. Wanita tersebut bernama Caroline Petrie, perawat Kristiani asal Inggris.

Kasus ini bermula dari penawaran yang diberikan Caroline Petrie untuk mendoakan salah satu pasiennya. Pasien tersebut tidak menerima perilaku yang ditunjukkan oleh Petrie kepadanya dan memberitahukan hal ini kepada pihak North Somerset Primary Care Trust, tempat Petrie bekerja selama ini.

Petrie yang telah mengabdikan dirinya selama 25 tahun sebagai perawat merasa sedih dan terkejut atas kejadian ini. Dia merasa tidak melakukan kesalahan apa-apa. Menurut keterangan yang diberikan Petrie kepada BBCNews mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak mendoakan pasien tersebut karena pasien tersebut menolaknya.

Menurut Jurubicara North Somerset Primary Care Trust, mengatakan bahwa Petrie gagal menunjukkan "komitmen pribadi dan profesionalitas untuk persamaan dan keberagaman".

"Kami selalu menghormati pandangan dan sensitivitas pasien-pasien kami seperti yang mereka tunjukkan kepada karyawan kami," kata Jurubicara North Somerset Primary Care Trust.

Petrie yang telah menjadi Kristen selama 35 tahun, berkata bahwa setiap pasien sebagai seorang pribadi memiliki kebutuhan lebih dari sekedar kebutuhan jasmani.

"Saya melihat pasien-pasien saya menderita dan saya percaya akan kekuatan doa, saya mulai bertanya kepada mereka, apakah mereka ingin didoakan," Ujar Petrie.

"Pertama, saya tidak kecewa terhadap pasien tersebut. Dan juga, saya tidak merasa salah menanyakan sesuatu. Itu bukanlah memaksa iman Kristiani saya kepada pasien-pasien saya," ungkap Petrie kepada BBC. 

Jurubicara dari North Somerset Primary Care Trust mengatakan bahwa mereka akan menyelidiki persoalan ini.

Saat ini kasus yang dialami oleh Caroline Patrie ditangani oleh Christian Legal Centre, Lembaga Bantuan Hukum yang menangani kasus-kasus berkaitan dengan iman Kristiani di Inggris.

"Ini adalah fokus utama bahwa masyarakat Kristiani, yang memiliki keinginan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik, semakin terkucilkan dari "ruang publik" dikarenakan adanya kebijakan Persamaan dan Keberagaman," kata Andrea Williams, pendiri dan direktur Christian Legal Centre. "Ini diluar kebiasaan, bahwa kebijakan yang sebenarnya adalah untuk memastikan toleransi, diperkenalkan dalam bentuk baru yakni pensensoran dan intoleransi yang merupakan fokus dari kami semua."

Hasil investigasi dari kasus Petrie akan diketahui dan diumumkan ke publik minggu depan.

Sumber : www.CBNNews.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami